HISTORY OF GOTH part 1

20090518

“In the aftermath of punk in the late 70s and early 80s a bewildering variety of new and re-invented musical styles began to crop up, and around 1978-9 a style began to appear which the press had by late 1979 started to call "gothic"…”

Apabila melihat jauh ke belakang, David Bowie, the Doors, dan the Velvet Underground dapat dikatakan sebagai influence yang sangat mempengaruhi goth secara musikal. Tetapi booming punk pada pertengahan sampai akhir 70an melahirkan background yang penting untuk subkultur goth, dari style fashion dan musik. Pelopor dari style musik ini adalah Joy Division, Siouxie and the Banshees, Bauhaus dan UK Decay. Ditandai dengan dirilisnya album the Banshees yang pertama ("The Scream", November 1978) dan album pertama Joy Division ("Unknown Pleasures", Juni 1979). 2 rilisan legendaris ini menjadi sampel musik goth awal yang menggabungkan rhythm punk dengan sound yang dingin dan kelam. Namun band pertama yang tak dapat diklasifikasikan dengan aliran lain selain goth pada waktu itu adalah Bauhaus, yang merilis single pertama mereka "Bela Lugosi's Dead" pada September 1979. Apabila the Banshees dapat dikatakan sebagai musik punk, the Cure sebagai new wave, Joy Division sebagai post-punk, maka Bauhaus dapat dikatakan benar-benar goth pada musik, style, penampilan,dan lirik.

Pada saat yang sama dengan terbentuknya Bauhaus, UK Decay mulai meninggalkan akar musik punk mereka, dan beralih ke sound gothic yang lebih independen. Pada Februari 1981, Abbo salah satu personelnya menandai "gothic" sebagai sebuah movement musikal baru jauh sebelum pergerakan ini benar-benar terjadi. Meskipun tidak pernah sepopuler Bauhaus, Siouxie and the Banshees, dan Joy Division, UK Decay menjadi tolak ukur style musik untuk band-band goth pada tahun-tahun berikutnya.

Goth Era Batcave

Pada tahun 1980/1981 gelombang baru band-band gothic mulai bermunculan (disebut dengan second wave goth movement). Danse Society, Play Dead, The Sisters of Mercy, dan the Cure beramai-ramai meninggalkan sound New Wave mereka dan menciptakan sound gothic mereka sendiri.

2 tahun kemudian, di bulan Juli 1982 klub Batcave dibuka. Klub ini menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang jenuh dengan New Romantic yang komersil. Mereka menginginkan sesuatu yang baru dan lebih 'gelap'. Awalnya Batcave menampilkan band-band glam dan elektro, sampai pada akhirnya banyak band gothic bermain disana. Klub inilah yang sukses membesarkan nama-nama seperti Flesh for Lulu, Alien Sex Fiend, Specimen, dll. (kemudian style musik dari band-band seperti ini dikategorikan sebagai Batcave sounds)

Batcave memegang peranan besar dalam mempopulerkan fashion style, gaya hidup dan subkultur goth di scene London. Tur-tur yang dilakukan oleh Batcave dengan Dj dan band-bandnya menjadi event bagi kaum goth diluar London untuk berkumpul dan menyebarkan influence kepada scene-scene di seluruh negri. Keberadaannya menarik perhatian banyak media yang menandai klub ini sebagai sebuah subkultur baru di Inggris.

Meskipun pergerakan yang cukup besar telah terlihat, pemakaian label 'gothic' masih menjadi pro dan kontra bagi sebagian pengamat dan kritikus musik. Perhatian yang lebih serius dimulai pada tahun 1982 dimana band-band gothic gelombang kedua mendapat sorotan yang intens dari media nasional, ditandai dengan Southern Death Cult pada cover depan majalah NME bulan oktober 1982, dan Sex Gang Children pada cover depan majalah Noise! pada bulan yang sama.
Disusul dengan kemunculan artikel-artikel yang membahas lebih serius seperti artikel pada awal 1983 yang menuliskan bahwa pergerakan musik yang dilakukan the Banshees, Bauhaus, fenomena Batcave, dan second wave goth adalah pergerakan yang terpisah. pada Februari 1983 Richard North, seorang penulis dari majalah NME memberikan nama pergerakan ini sebagai Positive Punk.

Sex Gang Children dan Southern Death cult adalah 2 band penting dalam scene yang memegang andil dalam pemakaian istilah "Gothic" saat itu. Ian Astbury (Southern Death cult) menjuluki pengikut Andi (Count Visigoth dari Sex Gang Children) dengan sebutan "Goths". Dikuti oleh 2 orang jurnalis Dave Dorrel dan Tom Vague yang kemudian memakai nama itu dalam artikel-artikel mereka. Akhirnya, pada Oktober 1983 istilah "Gothic" secara resmi digunakan sebagai nama untuk subkultur dan pergerakan musik baru ini di Inggris dan dunia sampai dengan sekarang.

0 comments:


Show/Hide Komentar